Satu atau dua bulan terakhir yang ramai jadi bahan perbincangan adalah ‘kebebasan’ berpendapat melalui tembok. Mural atau apalah Namanya. Seru juga melihat bagaimana reaksi netizen yang marah-marah karena melihat gambar-gambar di tembok ditiban kembali oleh aparat dan pihak yang berwenang karena mengandung unsur ‘provokasi’. Ada yang pro, juga ada yang kontra. Dalam pengamatan saya, lebih …
Awal 2020, sejak pandemi masuk dan menyebarkan bahaya tak kasat mata di Indonesia, industri musik menjadi salah satu bidang yang paling terpukul. Tidak ada lagi kerumunan orang banyak untuk sementara waktu, festival dan konser banyak yang ditunda bahkan batal. Tidak sedikit juga yang mengalami ketidakjelasan apakah diundur atau batal. Salah satu ujung tombak mata pencarian bagi musisi dan wahana hiburan pelepas penat bagi para penggemar ditiadakan
Bagi pengunjung sebuah konser, tempat paling menyegarkan adalah tempat dimana merchandise dipajang. Melihat-lihat baju dan aksesoris terpajang adalah hiburan, terutama bagi pemburu merchandise edisi terbatas. Lalu, apa lagi yang menjadi sumber hiburan alternatif dalam sebuah konser? Jawaban selanjutnya adalah crowd. Ya, tidak jarang crowd itu sendiri menjadi pertunjukan di sela-sela penampilan musisi di atas panggung dengan aksi-aksi yang tidak kalah ajaib.
Hal ini mungkin terdengar klise dan ‘standart’; semuanya nyaris serba online. Apalagi di dalam masa yang tidak mengenakkan seperti ini. Walaupun semua nyaris serba dilakukan online atau daring, dalam kenyataannya, beberapa hal di dalam hidup ini tidak akan pernah bisa digantikan oleh era digital karena semua punya peran dalam batasan tertentu. Katakanlah seperti bersosialisasi. Tidak …
Tulisan ini lahir karena pertanyaan yang sebenarnya sudah lama ada. Pertanyaan yang pada awalnya tidak penting untuk dijawab; Kenapa musik metal identik dengan tulisan akar-akar? Lama sekali pertanyaan tersebut diacuhkan, ia kemudian berubah wujud menjadi arwah penasaran yang akhirnya datang menghantui agar diselesaikan sesegera mungkin. Bagi para kepala besi ini mungkin agak sulit menjawab pertanyaan …
Band ini terbilang unik. Bagaimana tidak, awalnya nama ‘Risingroad’ ini berangkat dari nama brand clothing yang mengangkat kultur motor custom dan musik.
Sebagai salah satu opsi hiburan selama tingga di rumah, kami punya daftar film dokumenter musik yang layak untuk menyita waktumu. Hitung-hitung bisa jadi penghilang sementara kejenuhan yang melanda.
Berkendara atau berjalan menempuh perjalanan jauh atau singkat, ke luar daerah atau hanya dalam kota, semua akan terasa menyenangkan bila ditemani oleh lagu-lagu favorit dalam daftar putar. Selera bisa bermacam-macam, tergantung referensi dan mood sedang ingin mendengarkan apa. Tidak hanya menjadi penghilang suntuk, ternyata mendengarkan musik sepanjang perjalanan punya beberapa manfaat. Pertama, Jika mabuk, musik …
Record Store Day sebagai ajang berkumpulnya toko rekaman independent didirikan pada tahun 2007 silam, sebagai sebuah gerakan yang diprakarsai di Amerika dan sekitarnya, yang kemudian melepas perhelatan perdananya pada April tanggal 19 tahun 2008. Peringatan sekaligus perayaan ini digelar di seluruh dunia, termasuk Makassar dari 2013 silam. Kurang lebih sudah delapan tahun, dan sekarang Record Store Day Makassar kembali digelar pada tanggal 11 sampai 12 Juni 2021.
Jika melihat lagi ke belakang di masa sebelum pandemi, dari satu gigs ke gigs yang lain diadakan seperti bersahut-sahutan. Di beberapa daerah, bahkan banyak gig ditemukan tiap minggunya.
