Bara Semangat yang Harus Terus Dijaga

Sebelum memasuki 2020, ada nama-nama besar yang dikabarkan akan reuni dan menggelar tur. Sebut saja seperti My Chemical Romance dan Rage Against The Machine, dua band ini yang awalnya memberi sinyal, dan kemudian akhirnya merilis jadwal tur. Jelas kabar tersebut sebuah angin segar bagi para penikmat musik dunia, gemuruh emosi semakin memuncak terasa ketika melihat e-flyernya berseliweran di lini masa dan dibagikan oleh begitu banyak orang. Mungkin kamu termasuk salah satunya. Dan lalu kita memasuki tahun 2020 yang digadang-gadang memiliki kejutan. Bukan sesuatu yang baik terasa, bukan pula kejutan yang sangat diharapkan. Apa itu? Tak lain dan tak bukan adalah Pandemi Covid-19 yang akhirnya merubah segala kebiasaan yang ada.

Setelah begitu banyak hal yang terjadi di luar ekspektasi, semua pihak di segala sektor mau tidak mau dihadapkan dengan situasi yang tidak mengenakkan ini. Pil pahit dirasakan juga bagi para pelaku dan penikmat musik di seluruh penjuru dunia. Begitu banyak penyesuaian yang tidak mudah, yang dulunya bisa dilakukan secara luring, sekarang semua mesti serba daring, bertemu idola pun terbatas melalui layar kaca. Tidak ada lagi kerumunan orang yang bertemu dan berbagi kesenangan bersama. Hal ini sama seperti melakukan perjalanan secara terpaksa dengan melewati rute ekstrim tanpa akhir. Semuanya seperti berlalu begitu saja.

Tahun lalu tidak seburuk itu. Di 2020 kita banyak diberikan ruang untuk mengamati dan mencari cara bagaimana agar survive di masa pandemi. Lalu, kita juga belajar beradaptasi, bagaimana membaur dengan kebiasaan normal baru. Menerapkan protokol Kesehatan yang sederhana dengan tujuan untuk menjaga diri dan orang lain di sekitar. Tidak ketinggalan ada ruang untuk berkreasi dengan cara yang tergolong unik untuk mengatasi pandemi. Pameran seni, konferensi, bahkan balapan ada yang dilakukan secara virtual, dan interaksi tetap terjadi walaupun sangat terbatas.

Ada yang ketinggalan sepertinya. Tentu saja musik. Untungnya tahun 2020, masih banyak musisi yang tidak mau untuk terus diam dan tak membuat apa-apa. Sebut saja “self titled” album milik Lamb of God, Pearl Jam yang merilis “Gigaton”, album “We Are Chaos” yang dirilis Marilyn Manson, Goodnight Electric dengan “Misteria”, Rollfast yang merilis “Garatuba” dan masih banyak lagi. Juga tidak ketinggalan pertunjukan musik social distancing yang tentu saja punya daya tarik tersendiri di masa pandemi. Tidak terhitung berapa banyak musisi yang melakukan sesi live virtual ini. Semangat untuk terus berkreasi begitu terasa geliatnya. 

Sekarang sudah memasuki tahun 2021. Tahun yang baru dengan begitu banyak harapan dan semangat yang menolak untuk padam di tengah situasi seperti ini. Sembari menanti hal yang baik agar segera menghampiri dan semua bisa kembali normal lagi, bara semangat ini penting untuk terus dijaga agar terang yang dinanti menjadi nyata. Oh iya, beri tahu kami, apa yang membuatmu semangat untuk menyongsong 2021?

Teks: Brandon Hilton