Berangkat dari pengalaman tiga kali Rock in Celebes yang dimulai dari tahun 2019, 2020, sampai yang terbaru adalah Rock in Celebes 2021. Perubahannya jelas sangat terasa. Hal yang paling pertama yang akan dikatakan adalah bagaimana pandemi mengubah situasi begitu drastis. Tidak sedikit yang krisis, bahkan sampai kritis. Saking peliknya, nyaris dua atau tiga tahun terakhir banyak kebiasaan yang berubah, dan yang paling menyedihkan adalah tidak ada lagi festival musik seperti sedia kala. Namun, tetap optimis semoga saja satu saat nanti semua bisa kembali normal ya. kenapa tetap optimis di tengah situasi seperti ini? jawabannya sederhana saja; karena Rock in Celebes 2021 telah berhasil diselenggarakan selama sepuluh hari berturut-turut.
Perubahan yang dirasakan tidak lain dan tidak bukan bersumber dari sederet aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan wajib hukumnya untuk diterapkan. Hmm… rasanya pembahasan agak jumping. Mari bahas tentang lineup yang selalu saja berhasil menjadi bahan pembicaraan yang menarik di tongkrongan masing-masing. Ada yang bersyukur karena musisi idola atau bahkan temannya menjadi penampil, ada yang mengajukan segambreng wishlist, tidak sedikit pula yang bereaksi dengan menyuarakan semacam katakanlah “protes” terhadap nama-nama yang dihadirkan selama Sirkuit Musik Rock in Celebes 2021. Ternyata tidak sedikit yang masih mengait-ngaitkan kata ‘Rock’ dan mengasosiasikannya dengan satu genre tertentu. Bagaimana menurut mu? Apakah sudah tepat? keliru? Benar? atau Salah? sudah dibaca pertanyaannya? Sudah? Nah, sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, silakan tonton dulu Ride Cinema, salah satu konten dalam platform Ride in Celebes, proyek keberlanjutan dari Rock in Celebes yang menyuguhkan banyak referensi perspektif sebelum buka suara atau goyang jempol (ngetik komen hehehe). Jika sudah menonton, semoga mengerti kenapa artist dan musisi yang dipanggil dan dimainkan itu beragam, menjadi representasi dari banyak warna musik.
Bukan Hanya panggung
Terlalu klise dan terkesan menggurui jika membahas “apa itu festival?” buka mesin pencarian, temukan berbagai literatur dan lebih banyak referensi audio-visual terkait, dan jangan cepat menyimpulkan bahwa sebuah festival hanya menggantungkan nyaris seluruh kekuatannya hanya pada panggung dan siapa yang bermain di situ. Sejatinya, bukankah festival adalah ajang dimana kita bisa bersenang-senang dengan semua fasilitas yang disediakan? Kalau begitu, coba simak Ride Talks yang akan makin membuka banyak referensi dari sosok dengan berbagai latar belakang yang terlibat langsung dalam tubuh Rock in Celebes.
Sebenarnya sah saja jika berharap sederet nama musisi atau artist idola yang didatangkan, hanya saja jangan terlalu. Sejatinya, festival musik adalah perayaan seluruh orang (yang membeli tiket secara resmi), menawarkan suasana, fasilitas pendukung, dan segala macam atribut dalam sebuah festival musik yang menunjang kenyamanan, keamanan, dll. Terlalu panjang jika membahas apa saja yang menjadi perhatian besar penyelenggara festival musik yang sesuai standard. Hal ini kemudian membuat festival musik tidak hanya bergantung dari siapa yang dimainkan di panggung. Dari sekian banyak ‘request‘ yang perlu dipenuhi adalah soal bagaimana festival musik memberikan suasana yang menyenangkan dari berbagai macam aspek ditambah dengan penampil yang setidakya mampu mewakili setiap pengunjung yang datang.
Selebihnya, ‘support‘ menjadi kata kerja yang ditunaikan entah diumbar atau dalam diam, karena apapun festivalnya, yang menjadi penggerak memanjangkan nafasnya adalah tindakan dari kata ‘support’ yang belakangan kembali sering digaungkan.