Semua Tertulis dan Terekam Tak Pernah Mati

Menyimak arsip sejarah bagi Sebagian orang adalah candu. Terlebih jika hal tersebut terkait dengan kondisi serta dinamika dalam kancah musik. Menggali tentang apa yang pernah terjadi, kemudian dari situ bisa diproyeksikan apa yang akan dilalui. Bukan soal meramal, namun bergerak dari data dan sejarah yang telah tersedia.

Kegiatan pengarsipan pun menjadi penting. Berangkat dari inisiatif bersama, buku “Rock In Celebes dan 100 Tahun Musik Populer Makassar” yang ditulis oleh Anwar Jimpe Rachman diterbitkan (2021). Berisi dua ratusan halaman lebih, buku ini menawarkan lebih dari hanya sekadar cerita dan sejarah. Sebagai penyambung dan satu kesatuan yang lengkap, film dokumenter “The Eastern Promise; A Decade Of Rock In Celebes Documentary Film” juga dirilis (2022) yang merupakan perpanjangan dari buku yang sudah dirilis dalam edisi ke-12 tahun sebelumnya. Sebuah paket komplit bukan?

Semua upaya ini adalah untuk menyegarkan kembali ingatan tentang satu dekade Rock In Celebes sebagai sebuah festival musik yang dimulai dari 2010 silam serta pertautannya dengan kancah musik Makassar dan sekitarnya. Baik membaca atau menyimak film dokumenter, sebenar-benarnya adalah langkah sederhana menyaksikan kembali sejarah; proses untuk terus bergerak maju. Bukan hanya buku dan film, RIC Zine edisi perdana pun hadir berisi konten yang semakin variatif. Bukan hanya memuat reportase, review, dan opini, artis visual seperti Supergunz dan Hirahsanada yang membuat zine ini penuh warna.

Buku, DVD, serta zine dicetak terbatas. Kunjungi Chambers Shop, Enin Store, dan Kampung Buku. Tersedia pula di Shopee dan Tokopedia untuk melakukan pembelian secara online.

Kami percaya bahwa semua yang tertulis dan terekam tak pernah mati.