Keuntungan Zaman Saat Ini Bagi Musik

Bertemu dengan begitu banyak orang mulai dari generasi yang berbeda sampai bertemu dengan orang dari generasi yang sama, namun memiliki spectrum berpikir yang berbeda akan menghasilkan banyak insight baru, dan tidak jarang menimbulkan perdebatan dalam tongkrongan. Hal yang sering didengar adalah konsep “old school” yang selalu diagungkan karena begitu banyak cerita masa kejayaan dan “new school” yang kerap dipandang sebelah mata karena kejayaannya yang tidak seberapa.

Perdebatan kedua konsep “school” ini akan selalu bermuara kepada siapa atau mana yang lebih baik. Dari perdebatan ini, biasanya, banyak yang kemudian menggali betapa nikmatnya masa-masa di mana analog berjaya, dan “mengeluh” bagaimana modernisasi menggerus kualitas. Di sisi lain, yang memihak pada modernisasi memandang banyak aspek dan akses yang justru dimudahkan dan sangat membantu.

Dalam berbagai interview, band-band yang telah melakukan rangkaian tur entah dalam atau luar negeri, sebelum internet dan ponsel pintar ramai digunakan, pasti menyuguhkan kisah strugglenya. Ada yang terlebih dahulu mengabari kolektif di daerah atau negara tujuan tur dengan sistem surat-menyurat yang tentu memakan waktu lama. Tidak sedikit juga yang mengirim delegasi atau sukarela menyambangi tempat tujuan tour, membaur dengan komunitas setempat, lalu memberi info akan melakukan tur.

Semua dilakukan dengan cara-cara lama yang memiliki dampak engagement yang erat karena dikabarkan dari mulut ke mulut yang kemudian disusul dengan tersebarnya poster-poster di berbagai sudut jalan. Perlu usaha dan energi yang besar dan didukung oleh banyaknya informasi yang terhimpun agar tour dapat terlaksana.

Berbeda ceritanya dengan band-band yang telah melakukan tur dalam atau luar negeri setelah internet dan ponsel pintar ramai digunakan. Tidak perlu mendatangi dan bergaul di tempat tujuan tour terlebih dahulu. Semua serba mudah, bukan berarti tanpa rintangan. Jejaring yang terbangun wajib melewati proses double-check demi menghindari penipuan, komunikasi dengan kolektif, promotor, atau sponsor di tempat tujuan tur dilakukan lebih tertata dan intens. Selain itu, campaign dan distribusi konten di berbagai platform sosial media harus dilakukan secara massive dan tepat sasaran sehingga mampu menjangkau lebih banyak audience.

Kehadiran teknologi bagi musisi untuk urusan rekaman juga terbilang sangat membantu, di mana proses rekaman sudah ditopang dengan berbagai macam perangkat lunak sehingga rekaman dapat dilakukan di mana saja. Untuk pilihan sound apakah vintage atau modern dapat diatur sesuai selera, disesuaikan dengan perangkat yang ada.

Kita sekarang memasuki masa yang memaksa nyaris seluruh kegiatan dilakukan serba online entah itu bekerja atau bahkan menonton konser. Dengan teknologi dan jaringan yang sekarang tersedia, akses untuk streaming konser dengan kualitas terbaik tersedia dimana-mana. Menikmati konser tidak terbatas geografis. Lagi pula, konser virtual juga tetap menyediakan panggung dengan pengalaman baru bagi musisi dan hiburan dengan nuansa yang berbeda bagi setiap penikmat. Entah panggung offline atau online semua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kembali lagi kepada bagaimana cara menikmati, menyiasati, dan beradaptasi menggunakan teknologi.

Jika Beside punya “Dosa Adalah Sahabat”, maka sekarang kondisinya menjadi “Teknologi Adalah Sahabat”.

Teks: Brandon Hilton